Yogyakarta, 6 November 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas UMKM berbasis agroindustri, Tim Kakao FTP UGM dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyerahan alat dan pelatihan pengolahan cokelat di Taman Kakao, Kalibawang, Kulon Progo.
Tim Kakao FTP UGM diketuai oleh Dr. Arifin Dwi Saputro dengan anggota Dr. Radi, Dr. Arima Diah Setyowati, dan Hilda Maya Sintia Dewi, M.Sc.. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FTP UGM dalam mendukung pengembangan UMKM melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG) dan pendampingan inovatif di bidang rekayasa pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.
Kepakaran Tim Kakao FTP UGM dalam Peningkatan Mutu Cokelat Premium
Tim Kakao FTP UGM memiliki kepakaran dalam rekayasa proses pengolahan kakao dan peningkatan mutu cokelat premium. Melalui penelitian dan inovasi di bidang teknologi pangan, tim ini berfokus pada optimalisasi proses fermentasi, pengendalian suhu dan kelembapan selama pengolahan, serta formulasi bahan tambahan alami untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur cokelat. Kepakaran tersebut diterapkan dalam pembinaan UMKM mitra seperti Taman Kakao, agar mampu menghasilkan produk fine chocolate yang memenuhi standar mutu nasional dan berdaya saing di pasar global.
Taman Kakao: Mitra UMKM yang Berkembang Bersama Teknologi Tepat Guna
Taman Kakao merupakan salah satu UMKM binaan DTPB FTP UGM yang bergerak di bidang produksi fine chocolate. Di bawah kepemimpinan Bapak Johan, Taman Kakao aktif memberdayakan petani kakao lokal di wilayah Kalibawang untuk mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah. Melalui program pendampingan berkelanjutan, kualitas produk Taman Kakao kini meningkat pesat dan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Program TTG yang didukung oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM di Taman Kakao ini telah berjalan selama tiga tahun, mencakup pendampingan teknis, pelatihan mutu produk, serta penerapan inovasi alat pengolahan kakao. Upaya ini telah membawa dampak nyata terhadap peningkatan efisiensi produksi dan kualitas hasil olahan cokelat.

Pelatihan dan Penyerahan Alat Produksi Cokelat
Dalam kegiatan terbaru ini, Tim Kakao FTP UGM mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk pembelajaran praktis. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Perbaikan dan pendampingan penggunaan mesin pengempa bubuk kakao
- Penyerahan alat conveyor sealing machine dan chocolate fountain
- Pelatihan pembuatan selai cokelat dan pengembangan produk dengan menggunakan chocolate fountain
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan teknis dan kreativitas tim Taman Kakao dalam mengembangkan produk cokelat yang lebih inovatif, higienis, dan bernilai jual tinggi.
“Kami berterima kasih kepada DTPB FTP UGM yang selama tiga tahun ini telah membimbing kami. Pada awalnya kami belum memahami standar pembuatan cokelat yang baik. Kini, kami telah mampu menghasilkan produk cokelat dengan kualitas mendekati standar industri UMKM,” ujar Bapak Johan.

Kolaborasi untuk UMKM Tangguh dan Berkelanjutan

Kegiatan yang dilakukan Tim Kakao FTP UGM ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pengembangan UMKM berbasis teknologi. Selain peningkatan kapasitas produksi, program ini juga menumbuhkan inovasi dan kemandirian pelaku usaha lokal untuk beradaptasi dengan pasar modern.
Inisiatif ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) – melalui penguatan kapasitas dan produktivitas UMKM,
- SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) – lewat penerapan inovasi teknologi tepat guna di sektor agroindustri, dan
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) – dengan mendorong efisiensi dan nilai tambah produk kakao lokal.
Dengan kegiatan ini, Tim Kakao FTP UGM menegaskan perannya dalam mendukung transformasi UMKM menuju industri pangan berkelanjutan melalui inovasi, pelatihan, dan teknologi tepat guna. Program ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi antara kampus dan UMKM dalam memperkuat sektor agroindustri lokal berbasis riset dan inovasi.